Cari tahu apa itu pingsan, pahami, cari tahu apa penyebabnya dan bagaimana cara mencegahnya.
Mengutip World Health Organization (WHO), dwarfisme adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak akibat malnutrisi, sering infeksi, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.
Seorang anak dianggap stunting jika tinggi badannya dua tingkat atau lebih di bawah standar pertumbuhan anak rata-rata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Seperti dilansir kerna.com, stunting mempengaruhi sekitar 22% anak di seluruh dunia.
Dampak nyata dari stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik.
Anak yang pingsan kemungkinan juga mengalami gangguan sistem imun, fungsi otak, dan perkembangan organ.
Anak-anak yang berprestasi di bawah rata-rata dapat membatasi produktivitas masa depan mereka dan membahayakan kesehatan anak-anak mereka.
Namun, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah stunting. Ini khususnya benar selama 1.000 hari pertama antara pembuahan dan ulang tahun kedua anak.
Apa yang menyebabkan dwarfisme?
Ada banyak faktor yang menyebabkan stunting pada anak, dan faktor tersebut seringkali saling berhubungan.
Beberapa faktor umum yang terkait dengan dwarfisme meliputi:
Gizi buruk dan kurangnya akses ke makanan kaya
Sanitasi yang buruk dan kurangnya air minum bersih
– Kurangnya perawatan medis yang memadai untuk anak-anak dan ibu
Stimulasi psikologis yang tidak tepat dan/atau ikatan orangtua-bayi
Elemen-elemen ini saling terkait.
Kesetaraan gender, partisipasi laki-laki dalam mengasuh anak dan konflik semuanya dapat berkontribusi pada stimulasi psikososial pada anak.
Pendapatan, harga pangan, dan krisis iklim dapat memengaruhi ketersediaan pangan dan berkontribusi pada kekurangan gizi anak.
Selain itu, stunting sering terjadi antar generasi.
Anak-anak dengan stunting lebih mungkin mengalami stunting saat dewasa.
Anak-anak dengan stunting juga cenderung kelebihan berat badan saat dewasa, yang menimbulkan risiko kesehatan tambahan.
Bagaimana saya bisa menghindari pingsan?
Tidak ada solusi segera untuk mencegah dwarfisme.
Namun, orang tua dapat berfokus pada periode antara pembuahan dan ulang tahun kedua anaknya, yang biasa disebut dengan 1.000 hari pertama.
1000 hari Priyama adalah kesempatan besar untuk memastikan tumbuh kembang anak.
Asupan makanan merupakan faktor terpenting dalam mencegah stunting, namun variasi makanan juga bisa sama pentingnya.
kelemahan dan penurunan berat badan
Selain dwarfisme, ada juga istilah kekurusan dan kurus.
Mengutip nmamilife.com, ketiganya adalah kekurangan nutrisi yang bisa berdampak serius dan jangka panjang pada tubuh kita.
Tapi apa bedanya?
– penurunan berat badan
Seperti namanya, kondisi ini terjadi ketika berat badan Anda terlalu rendah.
Mempertahankan berat badan yang tepat sangat penting bagi tubuh.
Berat badan kurang dari berat minimum dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Orang yang kurus cenderung merasa lelah dan lesu sepanjang waktu.
Bergerak dan berjalan bisa menjadi sulit karena tubuh tidak memiliki energi untuk melakukan fungsi dasar.
Indeks massa tubuh (BMI) dapat digunakan untuk menentukan apakah seseorang kurus, kelebihan berat badan, atau ideal. Jika BMI Anda kurang dari 18,5, Anda kekurangan berat badan.
BMI antara 18,5 dan 24,9 dianggap sebagai berat badan normal atau sehat.
– kelemahan
Kelemahan terjadi ketika anak itu ringan tetapi tinggi.
Kondisi ini memiliki morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
Anak-anak ini berisiko terkena penyakit akut dan kronis pada usia yang sangat muda.
Penyakit ini sebagian besar disebabkan oleh kekurangan gizi.
Stunting adalah tinggi badan anak yang rendah untuk berat badannya, dan frailty adalah berat badan anak yang rendah untuk tinggi badannya.
Kehilangan massa dan kekuatan otot yang berlebihan dan cepat adalah gejala wasting.
Anoreksia memperburuk kondisi ini.
Ini adalah bentuk kekurangan gizi yang terjadi pada anak kecil.
Anak-anak yang kurus memiliki simpanan lemak yang rendah dan sistem kekebalan yang lemah.
Kelemahan pada anak di bawah 5 tahun memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi.
Kehilangan lebih mungkin terjadi jika seorang anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup atau menderita penyakit kronis.
Kondisi ini berlaku di banyak negara dan memerlukan tanggapan segera.
Anak-anak yang lemah harus dirawat sebelum kondisinya memburuk.
(, Tiara Shelaby)